Esai Politik YB Mangunwijaya

Yusuf Bilyarta Mangunwijaya atau biasa dikenal dengan Romo Mangun dikenal melalui novelnya yang berjudul Burung-Burung Manyar. Pernah mendapatkan penghargaan sastra se-Asia Tenggara Ramon Magsaysay pada tahun 1996.Ia telah melahirkan banyak kumpulan novel  dan esai-esainya tersebar di berbagai surat kabar di Indonesia.

Dibawah ini merupakan esai politik yang ditulis oleh Romo Mangun di tahun 1997 sampai setelah turunnya Suharto sebagai Presiden di tahun 1998. Beliau menyampaikan pandangannya tentang peran generasi muda yang akan menjadi traktor baru yang membongkar kaum tua yang konservatif. Menjelang kejatuhan Suharto, Romo Mangun semakin berani meramalkan kehancuran rejim Orde Baru. Ketika harga BBM dinaikkan, Romo Mangun sudah memastikan bahwa era Suharto sudah tamat. Namun tulisan-tulisan beliau tidak terfokus kepada tuntutan turunnya Suharto, seperti suara kencang yang saat itu berkumandang. Romo Mangun tetap konsisten dengan memikirkan apa yang harus dilakukan pasca era Orde Baru. Sebab bagai beliau, tak ada gunanya menurunkan Suharto dan menumbangkan Orde Baru jika tidak ada tatanan baru yang lebih baik.

YB Mangunwijaya-Teologi Kemerdekaan
YB Mangunwijaya-Suatu 10 November
YB Mangunwijaya-Rohaniawan Tak Boleh Berpolitik
YB Mangunwijaya-Republik Indonesia Abad ke 21
YB Mangunwijaya-Petruk
YB Mangunwijaya-Pesta Ular Kobra
YB Mangunwijaya-Pemecah Pusel dan Pemikir Paradigma
YB Mangunwijaya-Menghormati Rahasia Jabatan
YB Mangunwijaya-Mengapa Republik Indonesia Serikat
YB Mangunwijaya-Mencari Landasan Sendiri
YB Mangunwijaya-Kiri dan Kanan dalam Sprachspiele
YB Mangunwijaya-Intropeksi
YB Mangunwijaya-CBSA Cah Bodho Sangsaya Akeh/Arang
YB Mangunwijaya-Djocjacartum Esse Delendum
YB Mangunwijaya-Demokrasi Tak Pernah Jatuh Dari Langit
YB Mangunwijaya-Adat Suaka
YB Mangunwijaya-Manusia,Guru,Negarawan Sutan Sjahrir dan Relevansinya Kini dan Di Hari Mendatang
Previous
Next Post